Determination of Iron (Fe) and Copper (Cu) on Pellets from Fermentation of Mozambique Tilapia (Oreochromis mossambicus) using Goat Dirt Adhesives
DOI:
https://doi.org/10.22487/j24775185.2020.v9.i1.pp16-21Keywords:
Tilapia fish waste, pellet organic fertilizer, fermentation, goat manure, micro nutrientsAbstract
Tilapia fish waste and livestock manure are an environmental problem, besides being smelly pollution will also cause disease disorders for humans. The purpose of this study was to determine the levels of micronutrients of iron (Fe) and copper (Cu) on pellets from the fermentation of waste tilapia (oreochromis mossambicus) using adhesive goat manure. Fish waste was fermented for 15 days and mixed with adhesive goat manure and then was processed in a pellet making machine. The Fe and Cu levels were determined using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results of the determination of levels Fe was 137 ppm and for Cu was 4.1 ppm.
References
Apriyati, R. N., & Rahimah, D. S. (2016). Akuaponik praktis. Jakarta: Trubus Swadaya.
Arafah, S. (2017). Analisis unsur hara mikro pada pupuk organik cair limbah ikan mujair (oreochromis mossambicus) dari danau Lindu dan tambak ikan Desa Kabonena. Skripsi Tidak Diterbitkan. Palu: Universitas Tadulako.
Arifin, Z. (2008). Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode analisisnya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 27(3), 99-105.
Asngad, A. (2013). Inovasi pupuk organik kotoran ayam dan eceng gondok dikombinasi dengan bioteknologi mikoriza bentuk granul. Jurnal MIPA, 36(1), 1-7.
Basmal, J., Widanarto, A., Kusmawati, R., & Utomo, B. (2014). Pemanfaatan limbah ekstraksi alginat dan silase ikan sebagai bahan pupuk organik. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Perikanan, 9(2), 109-120.
Daniel, S., Supriadi., & Sarifuddin. (2013). Survei dan pemetaan status hara tembaga dan boron perkebunan kelapa sawit rakyat Hutabayu Raja. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(1), 64-71.
Davis, J. G., Brown, M. A. P., Evans, C. & Mansfield, J. (2004). The integration of foliar applied seaweed and fish product into the fertility management of organically grown sweet pepper (Organik farming research foundation project report). North Carolina State University.
El-Tarabily, K. A. A. H., Nassar, E. S., Giles, J., Hardy, K., & Sivasithamparam. (2004). Fish emulsion as a food base for rhizobacteria promoting growth of radish (raphanus sativus l. var. sativus) in a sandy soil. Jurnal Plant and Soil, 252(2), 397-411.
Hapsari, N., & Welasih, T. (2013). Pemanfaatan limbah ikan menjadi pupuk organik. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
Isroi. (2009). Pupuk organik granul. Sebuah petunjuk praktis. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Jannah, A. M. (2010). Proses fermentasi hidrolisat jerami padi. Jurnal Teknik Kimia, 17(1), 44–52.
Khopkar, S. M. (2014). Konsep dasar kimia analitik. Jakarta: UI Press.
Krisna A, W., Rina, S, S., Saepulloh., Prima, B, A., & Mukharomah, N. A. (2015). The adhesives for organic fertilizer pelletization from the anaerobic digestion residue of paper mill biological sludge. Jurnal Selulosa, 4(2), 69-78.
Lepongbulan, W., Vanny, M. A. T., & Anang, W. M. D. (2017). Analisis unsur hara pupuk organik cair dari limbah ikan mujair (oreochromis mossambicus) danau lindu dengan variasi volume mikro organisme lokal (mol) bonggol pisang. Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 92-97.
Mehraban, P., Zaedah, A. A., & Sidenghipour, H. R. (2008). Iron toxicity in rice (oryza sativa l) under different potassium nutrition. Asian Journal of Plant Science, 7(3), 251-259.
Padang, Y. A., Nurchayati., & Suhandi. (2011). Meningkatkan kualitas biogas dengan penambahan gula. Jurnal Teknik Rekayasa, 12(1), 53-62.
Prabawa, I. D. G. P., & Nurmilatina. (2017). Analisis kualitas formula pupuk organik pelet dari eceng gondok dan tandan kosong kelapa sawit. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 9(1), 17-28.
Pranata, A. S. (2004). Pupuk organik cair: Aplikasi dan manfaatnya. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Prihandarini, R. (2004). Manajemen sampah, daur ulang sampah menjadi pupuk organik. Jakarta: PerPot.
Qoris, J. M. (2016). Pengaruh imbangan dosis pupuk N, P, K dan kompos kotoran sapi dalam bentuk pelet dan non pelet terhadap pertumbuhan tanaman jagung (zea mays l.) di tanah regosol. Skripsi Tidak Diterbitkan. Palu: Universitas Muhammadiyah.
Rahayu, T. B., Simanjuntak, B. H., & Suprihati. (2014). Pemberian kotoran kambing terhadap pertumbuhan wortel (daucus carota) dan bawang daun (Allium fistulosum L) dengan budidaya tumpang sari. Agric, 26(1), 52 - 60.
Rastiyanto, E. A., Sutirman., & Pullaila, A. A. (2017). Pengaruh pemberian pupuk organik kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae. L). Buletin Ikatan, 3(2), 36-40.
Refilda, Suhartini, & Indrawati. (2015). Study optimasi penentuan unsur hara besi dalam campuran tanah dan kompos menggunakan metode spektrofotometri. Jurnal Riset Kimia, 8(2), 143-148.
Sudarmi. (2013). Pentingnya unsur hara mikro bagi pertumbuhan tanaman. Widyatama, 22(2), 178-183.
Sutedjo, M. M. (1995). Pupuk dan cara pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tiwow, V., M., A., Hafid, I, W., & Supriadi. (2016). Analisis kadar kalsium (Ca) dan phosporus (P) pada limbah sisik dan sirip ikan mujair (oreochromis mossambicus) dari danau Lindu Sulawesi Tengah. Jurnal Akademika Kimia, 5(4), 159-165.
Trivana, L., Pradhana, A. Y., & Manambangtua, A. P. (2017). Optimalisasi waktu pengomposan pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut kelapa dengan bioaktivator em4. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 9(1), 16–24.
Suryanto, F., & Wahyono, S. (2011). Membuat pupuk organik granul dari aneka limbah. Jakarta Selatan: PT. Agromedia Pustaka.
Wardhana, A, K., Soetopo, R, S., Asthary, P, B., & Aini, M. N. (2015). Perekat untuk pembuatan pelet pupuk organik dari residu proses digestasi anaerobik lumpur biologi industri kertas. Jurnal Selulosa, 4(2), 69–78.
Wulandari, & Septia, N. (2012). Efek tembaga pada beda potensial listrik permukaan daun tanaman bawang merah. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jember: Universitas Jember.
Yruela. I. (2009). Copper in plants: Acquisition, transport, and interactions. Functional Plant Biology, 36(5), 409-430.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
